Jatuh cinta berjuta rasanya ...", begitu syair lagu
ciptaan Titik Puspa. Konser Dewa, Atas Nama Cinta,
dihadiri ribuan penggemar mereka. Album terakhir
mereka pun, Cintailah Cinta pun terjual diatas 1 juta
copy. Dan entah berapa banyak lagi lagu, kata,
ungkapan, syair, puisi yang berbau cinta begitu
mengharu biru dunia ini.
Hmm..perasaan jatuh cinta memang sukar dijelaskan dan
ditebak, karena penuh dengan gejolak. Semua saran dan
nasihat ditolak, bahkan nalar pun bisa terdepak oleh
perasaan mabuk kepayang yang membikin rasa
melayang-layang. Itulah dahsyatnya perasaan yang satu
ini. Gedubrak !!!
Apakah karena itu kita tak boleh mencintai dan
dicintai? Uups...tentu saja boleh, karena cinta adalah
pemberian Allah SWT. Mencintai dan dicintai adalah
karunia, sekaligus panggilan hidup kita. Tak pernah
merasakan jatuh cinta, bukanlah manusia, karena
manusia pasti merasakan cinta [QS Al Imran:14] Bahkan,
cinta merupakan ruh kehidupan dan pilar untuk
kelestarian ummat manusia.
Islam juga gak phobi sama yang namanya cinta kok,
bahkan Islam mengakui fenomena cinta yang tersembunyi
dalam jiwa manusia. Namun, bukan dalam komoditas
rendah dan murah lho. Artinya, tingkatan mencintai
sesuatu itu ada batasnya. Jika cinta itu malah
membawanya kepada perbuatan yang melanggar syariat,
nah...kore wa dame da!*
Hmm...cinta itu katanya jelmaan perasaan jiwa dan gejolak hati
seseorang, wuis...puitis banget! Nah, dalam Islam kalau kita merujuk QS:
At Taubah 24, maka cinta dapat dibagi dalam 3 tingkatan, yaitu:
- Cinta kepada Allah, Rasul-Nya dan jihad di jalan-Nya
- Cinta kepada orangtua, istri, kerabat dan seterusnya
- Cinta yang mengedepankan cinta harta, keluarga dan anak istri melebihi cinta kepada Allah, Rasul dan jihad di jalan Allah.
^_____^
BalasHapus